Selasa, 31 Maret 2009

FIQH PERIORITAS (Bag. 2)

KAJIAN ISLAM KONTEMPORER
Oleh : Ust. Ikhsan

Sesi Kajian Islam Kontemporer kali ini dimulai dengan memberikan penjelasan mengenai tempat yang dibenci oleh Allah diantaranya adalah pasar sebab di pasar tempat terjadinya banyak sekali maksiat contohnya penipuan dan pengurangan neraca oleh karena itu kita dilarang untuk berlama-lama di pasar. Kemudian ustad ikhsan melanjutkan dengan penjelasan mengenai tempat yang disukai oleh Allah SWT diataranya adalah masjid, sebab masjid ini digunakan sebagai tempat ta’lim dan kegiatan-kegiatan yang banyak membawa manfaat.
KIK dimulai dengan membaca surat Al-Alaq ayat 1-5 dimana surat Al-Alaq ini adalah surat yang pertama kali diturunkan oleh Allah melalui malaikat jibril kepada Nabi Muhammad saat nabi Muhammad bertakaffur di Gua Hiro. Rasuluallah Muhammad SAW melakukan takaffur di gua hiro karena melihat kondisi masyarakat jahiliyah yang sangat menyedihkan.
Banyak sekali perbuatan –perbuatan bodoh yang dilakukan oleh masyarakat jahiliyah pada saat itu, diataranya adalah dengan mengubur bayi perempuan yang baru lahir sebab mereka malu bila mempunyai anak perempuan, minuman khamr dijadikan sebagai minuman setiap ¬
hari, dan wanita yang jika ingin bersetubuh maka ia hanya tinggal menancapkan bendera di depan rumahnya sebagai tanda, dan lain-lain. Kondisi inilah yang menyebabkan orang yang berfikir dewasa seperti Muhammad kemudian melakukan takaffur sebagai perenungan tentang jati diri dan apa yang dibalik ini semua.
Dalam menanggapi kejahiliyahan Syekh Qutub pernah berkata bahwa jahiliyah modern pada abad 21 ini lebih jahiliyah dari pada jahiliyah pada zaman dulu. Beliau menjelaskan dengan perbandingan bahwa dulu orang jahiliyah mengubur anak perempuannya hidup-hidup, sekarang bukan saja bayi perempuan tapi laki-laki pun ia bunuh melalui praktek aborsi yang semakin marak di zaman ini.
Iqro’ mengispirasikan bahwa Islam mengajarkan manusia untuk emnajdi cerdas dengan membaca. Pada ayat ini nabi Muhammad diperintahkan untuk membaca dalam arti keseluruhan.
Surat kedua yang turun adalah perintah berdakwah yaitu pada surat al mudatsir. Pada surat ini nabi Muhammad diperintahkan untuk memberi peringatan kepada manusia. Ini adalah ayat sebagai perintah untuk berdakwah. Jadi kita dapat mengambil kesimpulan bahwa dalam dakwah itu harus disertai dengan ilmu, atau dapat dikatakan juga bahwa ilmu itu mendahului amal, ilmu sebagai panglima dan amal sebagai prajurit.
Sesungguhnya hukum menuntut ilmu adalah fardhu kifayah, namun hal ini akan menjadi wajib bagi orang itu untuk meperoleh ilmu tersebut jika orang tersebut mau mengamalkannya atau jika tidak ada orang islam yang mempunyai ilmu tersebut. Contoh hokum wajibnya ilmu adalah ketika ada seseorang yang mau mengamalkan masalah nikah, maka ia harus tahu dulu masalah pernikahan. Atau dalam masalah kepemimpinan juga. Seseorang yang menjadi pemimpin maka ia harus mempunyai kemampuan dalam memimpin. Kemampuan ini juga berarti mengandung pengertian ia harus mempunyai ilmu kepemimpinan. Seperti yang telah dicontohkan oleh Umar bin Abdul Aziz. Ketika ia yang seharusnya terpilih secara langsung untuk memimpin, maka ia kembalikan pilihan itu kepada rakyat, ia suruh rakyat untuk memilih, namun tetap saja rakyat percaya pada umar bin Abdul Aziz. Pada zaman beliau memimpin rakyatnya merasa sangat sejahtera sampai-sampai tidak ada yang mau menerima zakat. Umar bin Abdul Aziz memimpin selama dua tahun. Ketika ia terpilih untuk memimpin ia menangis kemudian ia belajar masalah kepemimpinan ini.
Ini menunjukkan pentingnya ilmu, amal tanpa ilmu sifatnya ditolak dan kefahaman mendahului pekerjaan. Umar bin Abdul Aziz mengatakan orang yang beramal tanpa ilmu lebih banyak mudharatnya dari pada manfaatnya.
¬
Demikianlah fiqh prioritas pada bagian kedua ini yaitu membahas masalah kedudukan ilmu dan amal.


Resume KIK Bulan Maret 2009

Tidak ada komentar: